Apa Itu Pasteurisasi ? Begini Cara Kerjanya dalam Industri Makanan Dan Minuman

Pernahkah anda bertanya – tanya mengapa susu atau jus kemasan bisa bertahan lebih lama tanpa mengalami pembusukan ? Salah satu proses penting dalam industri makanan yang berperan dalam hal ini adalah pasteurisasi. Proses ini membantu menjaga kualitas dan keamanan makanan tanpa menghilangkan nutrisi penting di dalamnya.

Penjelasan Singkat

Pasteurisasi adalah metode pemanasan makanan atau minuman pada suhu tertentu dalam waktu tertentu untuk membunuh bakteri berbahaya dan mikroorganisme lainnya. Proses ini ditemukan oleh ilmuwan Perancis, Louis Pasteur, pada abad ke-19 untuk mencegah kontaminasi dalam produk susu dan anggur.

Bagaimana Cara Kerjanya ?

Secara umum, proses ini bekerja dengan cara memanaskan produk makanan dalam rentang suhu sekitar 60-85°C selama beberapa detik hingga menit, lalu segera didinginkan. Ada beberapa metode utama dalam industri makanan, di antaranya:

  1. Proses Suhu Rendah Waktu Lama (LTLT)
    • Memanaskan produk pada suhu sekitar 63°C selama 30 menit.
    • Umum digunakan pada produk susu segar.
  2. Proses Suhu Tinggi Waktu Singkat (HTST)
    • Produk dipanaskan hingga 72°C selama 15 detik.
    • Lebih sering digunakan dalam produksi susu kemasan karena lebih efisien.
  3. Ultra-High Temperature (UHT)
    • Pemanasan dilakukan hingga 135°C selama 2-5 detik.
    • Digunakan untuk produk dengan masa simpan lebih lama tanpa perlu pendinginan.

Mengapa Proses Ini Penting?

Proses ini tidak hanya berperan dalam memperpanjang masa simpan produk dengan mencegah pertumbuhan mikroorganisme penyebab pembusukan, tetapi juga memiliki peran krusial dalam memastikan keamanan pangan. Salah satu mekanisme utamanya adalah eliminasi bakteri patogen berbahaya, seperti Salmonella, Listeria monocytogenes, dan Escherichia coli, yang sering menjadi penyebab utama infeksi saluran pencernaan pada manusia. Dengan menurunkan jumlah mikroorganisme patogen hingga ke tingkat yang aman atau bahkan menghilangkannya sepenuhnya, proses ini dapat secara signifikan mengurangi risiko penyakit bawaan makanan (foodborne illness). 

Selain itu, dengan penerapan metode yang sesuai seperti yang dilakukan oleh Greenfields dan sesuai standar keamanan pangan, kualitas sensoris dan nilai gizi produk dapat tetap terjaga, sehingga konsumen tidak hanya mendapatkan produk yang lebih aman untuk dikonsumsi, tetapi juga tetap bernilai gizi tinggi serta memiliki rasa dan tekstur yang optimal.

Meskipun ada anggapan bahwa proses ini menghilangkan nutrisi, faktanya sebagian besar kandungan gizi dalam makanan tetap terjaga. Oleh karena itu, memahami proses ini dapat membantu anda memilih produk makanan yang lebih aman dan berkualitas.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *